This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 25 September 2014

Cara Boot CD/DVD via BIOS Settings di Notebook Toshiba Satellite C800 Pre-Installed Windows 8

Windows 7
Pada tahun 2012 lalu, Microsoft telah meluncurkan sistem operasi terbaru mereka, yaitu Windows 8 dan telah diperbarui lagi menjadi Windows 8.1 pada bulan Agustus 2013 kemarin. Akan tetapi, bagi sebagian orang tampilan antarmuka (user interface) pada Windows 8 yang diklaim modern, lebih aman, lebih simpel, lebih cepat, dan memudahkan pekerjaan justru dianggap menyulitkan dan tidak nyaman digunakan. Bukan apa-apa, tampilan 'metro' Windows 8 memang lebih cocok digunakan untuk komputer tablet atau komputer dengan teknologi layar sentuh (touch screen) dibandingkan komputer desktop dan komputer laptop biasa yang tidak didukung oleh teknologi tersebut. Belum lagi ditambah fakta bahwa Microsoft telah menghilangkan 'tombol keramat' yang selama ini menjadi ikon Windows, yaitu tombol Start pada Windows 8, walaupun ternyata perusahaan IT terbesar di dunia tersebut akhirnya memunculkan kembali tombol Start di Windows 8.1, yang tentunya masih sangat berbeda dibandingkan tombol Start pada edisi-edisi Windows terdahulu. Selain itu, beberapa program 'jadul' yang 'lahir' di masa-masa Windows ME dan Windows XP (software dan game) juga banyak memiliki masalah kompatibilitas ketika dijalankan di Windows 8.
Atas keluhan-keluhan seperti itu, wajar bila akhirnya banyak orang memutuskan untuk tidak jadi menggunakan Windows 8 dan kembali menggunakan Windows 7, yang diklaim sebagai operating system terbaik yang pernah diciptakan oleh Microsoft Corporation. Sayangnya, komputer desktop maupun laptop keluaran terbaru saat ini kebanyakan telah 'ditanam' (pre-installed) Windows 8. Artinya, untuk menginstal Windows 7 dibutuhkan proses instalasi ulang dari titik nol alias dari awal lagi, karena tidak mungkin kita menginstal Windows 7 setelah Windows 8 terpasang (dual sistem operasi mode downgrade) dalam satu komputer.
Untuk menginstal Windows 7, maka kita harus memasukkan media instalasi dari awal komputer booting, khususnya DVD installer. Agar komputer bisa booting via CD/DVD, maka pengaturan BIOS harus dimodifikasi sedikit, karena pada umumnya komputer selalu boot langsung ke hard disk. Yang menyebalkan, kadang-kadang BIOS settings diproteksi oleh vendor laptop (yang telah melakukan pre-installed OS) agar kita tidak bisa melakukan instalasi ulang sistem operasi dengan cara memblokir booting via CD/DVD, seperti yang terjadi pada notebook Toshiba Satellite C800 milik temanku yang telah diinstal Windows 8.
Agar blokir booting via CD/DVD tersebut terbuka sehingga kita bisa menginstal Windows 7, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan pada pengaturan BIOS. Berikut ini aku jelaskan cara boot CD/DVD melalui pengaturan BIOS pada notebook Toshiba Satellite C800 yang telah diinstal Windows 8 agar bisa diinstal Windows 7.
1. Nyalakan notebook seperti biasa sampai masuk ke dalam tampilan desktop Windows 8.
2. Setelah masuk ke dalam tampilan desktop Windows 8, geser kursor mouse ke ujung kanan paling atas layar hingga muncul sidebar.
3. Pilih menu "Settings", lalu pilih "Change PC Settings" di bagian paling bawah.
4. Setelah masuk ke dalam PC Settings, pilih menu "General".
5. Pada menu "General", tarik kursor sampai bagian paling bawah, lalu pilih menu "Advanced start-up", dan klik "Restart".
6. Komputer akan menampilan layar "Choose an option". Pilih menu "Use a device", lalu pilih "EFI DVD/CDROM", dan notebook akan restart otomatis. Sampai tahap ini, pastikan DVD installer Windows 7-nya belum dimasukkan ke dalam DVD drive.
7. Setelah notebook restart, layar akan menampilkan peringatan "System doesn't have any CD/DVD dst. ...". Abaikan saja dan klik "Ok". Kita akan masuk ke dalam Boot Menu.
8. Pada Boot Menu, pilih "Enter Setup". Kita akan masuk ke dalam BIOS Settings.
9. Pada BIOS Settings, pilih menu "Boot". Di sana, pastikan susunan boot order priority-nya sebagai berikut: CD/DVD ROM - Hard Drive - LAN - USB. Artinya, CD/DVD ROM harus diletakkan di urutan nomor satu. Untuk mengganti boot priority order cukup dengan menekan tombol F5 dan F6 pada keyboard.
10. Selanjutnya, pilih menu "Advanced" (untuk memilih menu cukup dengan menekan tombol panah kanan atau kiri pada keyboard). Di sana, pilih opsi "System Configuration" pada bagian paling bawah.
11. Pada "System Configuration", pilih opsi "Boot Mode" dan klik Enter. Ganti mode "UEFI Boot" dengan mode "CSM Boot", lalu klik Enter.

12. Untuk keluar dari BIOS Settings dan menyimpan pengaturan yang telah kita modifikasi, tekan tombol F10. Pada kotak dialog "Exit Saving Changes", pilih "Yes" dan Enter.
13. Segera setelah keluar dari BIOS Settings, masukkan DVD installer Windows 7.
14. Notebook akan melakukan restart. Selamat! Kini notebook Toshiba Satellite C800 telah melakukan booting via DVD. Layar monitor akan menampilkan tulisan "Windows is loading files" dan selanjutnya Windows 7 siap diinstal. :)
Demikianlah tutorial singkat cara boot CD/DVD melalui BIOS Settings pada notebook Toshiba seri Satellite C800 pre-installed Windows 8 yang aku jelaskan.

semoga bermanfaat gan....!!!

Cara Instal Windows Laptop Toshiba Satellite NB10

Cara Instal Windows 8,8.1,7. Toshiba Satellite NB10

Apakabar Sobat,
Kali ini saya akan menjelaskan cara instal windows di laptop toshiba NB10.
Laptop ini memang tergolong baru, dan menu biosnya juga berbeda dengan laptop toshiba yang sebelumnya, begitu juga dengan cara setting biosnya  berbeda dengan laptop-laptop toshiba biasanya.
Langsung aja sobat, begini nih caranya.
Caranya :
1.Hidupkan laptop Toshiba NB 10, dan tekan F2.
2. Masuk ke bios, dioptionnya sata performance ganti dgn pilihan yg selain itu (man life),
3. Boot priority, USB letakkan paling atas, jangan lupa klik ok.
4. Nah yang paling penting nih, USB 3.0 Non Aktifkan Yahhh.
5. Colokkan Dvd External anda di colokkan sebelah kanan, (colokkan ke usb yg ada dua colokan).
6. Tekan F10, dan Save (OK).
7. Laptop  toshiba NB10 anda siap diinstal.
8. Lakukan penginstalan seperti biasanya.

Sekian cara instal windows di toshiba satellite NB10-NB10t.
Klo kurang jelas, silahkan tanya aja, sy siap membantu.

semoga bermanfaat ...!!!

Cara Mudah Menginstal TOSHIBA NB-10A Via Flashdisk

Cara Menginstal Toshiba NB10A Memang Sangat Ribet,, karna harus menggunakan windows 8 64bit yang harus dibooting/diinstal melalui Fdisk, karena itu disini saya menulis cara membuat membuat Boot Flashdisk windows 8 64bit..

yang dibutuhkan adalah :
1. fdisk Minimal 8 GB
2. File ISO win 8 64bit
3. software win8usb maker yg bisa anda download disini (password : mugen )

Cara Buat Boot Fdisk :
1. Pertama2, Colokkan Fdisk Minimal 8GB kemudian Jalankan Program Win8usb.exe

  
2. Pilih Select a USB Drive, untuk memilih drive mana tempat fdisk terpasang

3. Klik Search ISO,, kemudian cari file Iso Windows 8 64bit (ini harus sudah ada dikomputer, klo blom ada copy dulu masuk ke komputer)


4. Kemudian lanjutkan dengan memberi centang format drive (tpi kalau fdisk ada sudah diformat tanda centangx boleh dihilangkan)

5. dan yang terakhir, anda tinggal menekan tombol create, dan tunggu sampai selesai.
semoga bermanfaat gan...!!!

Rabu, 24 September 2014

Fitur Baru Ubuntu Hardy Heron 8.04

Fitur Pada Ubuntu Hardy Heron 8.04 (Alpha 6)
  1. Xorg 7.3 adalah versi terbaru dari Xorg. di klaim memiliki autoconfiguration yang lebih baik dari versi sebelumnya dengan konfigurasi file yang minimum.
    Alpha 6 juga menyertakan utilitas konfigurasi monitor yang lebih baik (resolusi, refresh rate, screen rotation).
    Akan sangat memudahkan bagi para pengguna laptop yang ingin mengkoneksikan dengan LCD Projector
  2. Menggunakan Linux kernel 2.6.24.3
  3. Policy Kit. Dengan utility Policy Kit digunakan untuk integrasi interface administrator. Dengan menggunakan Policy Kit, user biasa dapat menjalankan beberapa aplikasi administrator dengan mendapat privileges khusus, tanpa harus mendapatkan akses root keseluruhan yang dapat berakibat pada isu keamanan.alpha6_polkit5.png
  4. Untuk lengkapnya dapat dilihat di sini
  5. Firefox 3 Beta 3. Default Alpha 6 menggunakan Firefox 3 Beta 3, menggantikan Firefox versi 2
  6. Transmission. Transmission BitTorrent client mengggantikan Gnome BitTorrent Downloader
  7. transmission-gtk.png
  8. Vinagre. Vinagre VNC client digunakan default pada Alpha 6, menggantikan xvnc4viewer.
  9. vinagre.png
  10. Brasero. Default Alpha 6 menggunakan brasero sebagai aplikasi burning VCD/DVD
  11. brasero1.png
  12. GVFS. Default Alpha 6 menggunakan GVFS, sebagai virtual filesytem abstraction layer menggantikan gnomeVFS. Dengan menggunakan GVFS gnome dapat melakukan restore file dari trash, pause dan resume operasi file, dan dapat memodifikasi izin akses user pada operasi tertentu dengan menggunakan policy Kit
  13. nautilus-gvfs.jpg
  14. Gnome System Monitor. Dengan tampilan yang lebih baik, Gnome System Monitor pada Alpha 6 menjadi lebih menarik enak untuk dilihat
  15. g-s-m-alpha6.png
  16. Selain itu ada juga beberapa fitur seperti Virtualisasi dengan KVM, Active Directory dengan LikewiseOpen, support iSCSI, Firewal dengan ufw (Uncomplicated Firewall), memory protection, Umenu, dan Wubi
Ubuntu masih dalam rilis Alpha 6 jadi kemungkinan masih ada bug pada Ubuntu 8.04 versi alpha 6 tersebut. Untuk jadwal rilis resmi Ubuntu Hardy Heron yaitu pada tanggal 24 April 2008

semoga bermanfaat...!!!!!

Menginstall Ubuntu dari USB FlashDisk.

Kelemahan dari cdrom adalah mudah tergores sehingga file² yang tersimpan didalamnya menjadi rusak. Sangat disayangkan jika hal itu terjadi pada cdrom Live CD Ubuntu kita. Dan otomatis kita tidak bisa menjalankan Live CD Ubuntu dong, Sayang kan? Alternatifnya apa?
Jawab: Gunakan usb flash disk minimal 1GB,
kita bisa membuat Live Ubuntu pada flash disk.
Keuntungan cara ini:
(1) data akan berumur panjang selama flah disk tdk rusak.
(2) kecepatan akses flash disk lebih bagus daripada cdrom.
Untuk membuat USB bisa sebagai bootable di perlukan software pembuat bootloader. disini saya menggunakan syslinux untuk membuat USB bootable.
Syslinux ini merupakan utilitas penyedia boot loader pada OS Linux yang dpt bekerja pada sistem file Ext2/Ext3, Fat/Fat32, maupun CDROM. info lengkap disini:
http://www.syslinux.org/
cara instalasi syslinux dari shell:
$ sudo apt-get install syslinux mtools
Setelah proses installasi selesai kemudian mount USB, Biasanya partisi USB ada pada /dev/sdb atau /dev/sdb1, dan di mounting di dalam folder media dengan nama folder usb atau nama label USB tersebut, untuk melihat partisi harddisk dan USB bisa dengan cara :
$ sudo fdisk -l
untuk membuat USB Flsh bisa sebagai bootable dengan syslinux cukup mengetikan perintah ini pada terminal konsole
$ sudo syslinux -s /dev/sdb1
selanjutnya copy semua file yang ada di Live CD Ubuntu 7.10 “Gutsy Ribbon” ke dalam USB
$ sudo cp -rp /media/cdrom/* /dev/sdb1
Setelah proses copy file selesai, ubah nama folder isolinux menjadi syslinux, didalam folder syslinux ganti nama file isolinux.bin dan isolinux.cfg menjadi syslinux.bin dan syslinux.cfg.
Untuk Windows Download file syslinux dari sini , kemudian extrak ke dalam direktori C dengan nama syslinux.
Pada command promt windows masuk ke direktory c:syslinuxwin32, gunakan perintah berikut untuk membuat usb bisa sebagai bootable disk : syslinux -s F: ( asumsi usb drive di F ), kemudian copy semua file di Ubuntu 7.10 Live CD ke dalam USB, sebaiknya gunakan command xcopy /e /h /k d:*.* f: (D sebagai CDROM).
Selanjutnya USB flash sudah bisa di gunakan sebagai penganti Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon Live CD.
Posted in General | 1 Comment »

Installasi Webmin di Ubuntu

Posted by maspur on February 26, 2008
Webmin adalah aplikasi berbasis web yang diperuntukkan untuk para admin dalam mengelola jaringannya terutama untuk server.
pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menginstallasi webmin pada Ubuntu. mengapa ubuntu? Yah karena memang saya sedang melakukan riset dengan Ubuntu, jadi buat teman2 yang menggunakan distro lain, dipersilahkan.
1.Untuk Ubuntu
Pertama-pertama tambahkan line berikut pada /etc/apt/source.list :
deb http://download.webmin.com/download/repository sarge contrib
Setelah itu lakukan upgrade terhadap apt anda.
$ sudo apt-get update
setelah itu lakukan proses instalasi
$ sudo apt-get install webmin
Jika sudah selesai, bukalah browser anda dan ketikkan http://localhost:10000.
Jika gagal cobalah menjalankan webmin secara manual
$ sudo /etc/init.d/webmin start
Jika masih belum bisa ulangilah instalasi sekali lagi:
$ sudo apt-get install webmin
Setelah selesai dan webmin berjalan dengan baik. Cobalah login dengan user root dan password root anda.
2.Untuk Distro lainnya(menggunakan Source)
pastikan bahwa distro linux anda telah terinstall perl5,yang biasanya terletak pada /usr/local/bin/perl atau
/usr/bin/perl, jika belum lakukanlah instalasi perl5 terlebih dahulu. Jika sudah terinstall kedalam sistem ikutilah langkah berikut :
Langkah awal download dahulu file webmin dari http://www.webmin.com
dengan file berextensi .tar.gz
setelah itu lakukanlah extract terhadap file tersebut
root@localhost:/# tar zxvf webmin-1.360.tar.gz
root@localhost:/# cd webmin-1.360
lakukanlah instalasinya
[root@localhost /webmin-1.360]:/# ./setup.sh /usr/local/webmin
yupz jika sudah coba bukalah browser anda dan ketikkan pada addres bar http://localhost:10000

Kemudian Login lah dengan user root dan passwordnya adalah password root pada host anda
Selamat Menikmati kemudahan Webmin.

Install DNS Server di Ubuntu

Posted by maspur on February 26, 2008
Langkah-langkah menginstall DNS Server di Ubuntu.
1. Install dulu daemon bind nya (software untuk dns di linux adalah bind)
#apt-get install bind9
2. Ganti dns di server lo dengan ip lo, misalnya ip lo 192.168.10.1 caranya:
#nano /etc/resolv.conf
— tulis perintah dibawah berikut –
nameserver 192.168.168.1
– berakhir di atas tulisan ini –
simpan dengan menekan ctrl+x tekan y kemudian enter
3. coba sekarang cek browsing diclient ganti dns 1 nya make ip server lo en dns 2 nya kosongin aja. kalo lo berhasil browsing maka, install dns lo dah sukses.
Cara Buat Domain.
1. setelah buat dns, lanjut dengan mengedit file named.conf
#nano /etc/bind/named.conf
2. dibagian paling bawah tulis konfigurasi berikut:
— mulai nulis di bagian paling bawah –
zone “domainlo.com” IN {
type master;
file “db.domain”;
};
zone “168.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “db.ipadrs”;
};
– berakhir diatas tulisan ini –
simpan dengan menekan ctrl+x tekan y kemudian enter
Ket:
– Untuk bagian zone “domainlo.com” cuma permisalan doang
- Untuk bagian zone “168.168.192.in-addr.arpa” angka disini adalah ip address komputer server yang dibalik. disitu hanya contoh saja. misalnya gini, ip server lo 192.168.168.1 maka diambil tiga angka didepan dan dibalik jadi 168.168.192 . ngerti kan ? jangan dudutz-dudutz amat lah..
3. Pindahkan posisi kita ke folder /var/cache/bind
#cd /var/cache/bind
4. Buat file db.domain
#nano db.domain
— copy kan tulisan dibawah –
; domainlo.com
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.domainlo.com. root.domainlo.com. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
IN A 192.168.168.1
ns1 IN A 192.168.168.1
;mail IN A 192.168.0.2 ; kalo punya server email selain server ini.
www IN A 192.168.168.1
ftp IN A 192.168.168.1 ; ini kalo server lo juga ada ftpnya
;client1 IN A 192.168.168.1 ; We connect to client1 very often.
– berakhir diatas tulisan ini –
simpan dengan menekan ctrl+x tekan y kemudian enter.
5. buat file db.ipadrs
— copy tulisan dibawah –
; domainlo.com
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.domainlo.com. root.domainlo.com. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
ns1 IN PTR 192.168.168.1
1 IN PTR ns1
1 IN PTR ns1.domainlo.com
– berakhir diatas tulisan ini –
simpan make ctrl+x tekan y kemudian enter
ket: Angka 1 pada dua bagian terakhir yang bersebelahan dengan IN adalah angka belakang pada ip address. jadi kalo ip address server lo 192.168.168.10 , maka ditulis 10 . Disini permisalan ip address server kita akhirannya 1.
6. Setting file resolv.conf
#nano /etc/resolv.conf
– tulis bagian dibawah –
search domainlo.com
nameserver 192.168.168.1
domain domainlo.com
domain http://www.domainlo.com
– berakhir diatas tulisan ini –
simpen dengan ctrl+x tekan y kemudian enter.
7. Buat file options di folder /etc/network
# nano /etc/network/options
— isikan seperti dibawah ini –
ip_forward = yes
spoofprotect = yes
syncookies = no
– berakhir disini –
simpen make ctrl+x tekan y kemudian enter.
8. edit juga file hosts di folder /etc
#nano /etc/hosts
– tambahkan dibawahnya –
192.168.168.1 domainlo.com
– berakhir diatas tulisan ini –
simpen seperti biasa
9. restart program bind dan network nya
#/etc/init.d/bind9 restart
#/etc/init.d/networking restart
10. Test dengan perintah
#dig domainlo.com

Cara Install DHCP Server pada Ubuntu

Posted by maspur on February 26, 2008
Sebelumnya disini diasumsikan bahwa dhcp server yang akan dibuat :
* Menggunakan interface eth0
* Range IP Addres nya : 192.168.0.100 to 192.168.0.200
* Subnet Mask: 255.255.255.0
* DNS Servers: 202.188.0.133, 202.188.1.5
* Domains: tm.net.my
* Gateway Address: 192.168.0.1
Oke, sekarang langsung aja kita mulai!
BismillahirahmanirRahim,
* Pertama-tama install terlebih dahulu dhcp3-server melalui synaptic atau melalui command prompt dengan cara :
sudo apt-get install dhcp3-server
* Lalu kita akan melakukan perubahan pada file tersebut dengan menggunakan gedit, Tetapi sebelum di edit terlebih dahulu backup dulu file aslinya agar kalau rusak bisa dikembalikan ke default
sudo cp /etc/default/dhcp3-server /etc/default/dhcp3-server_backup
gksudo gedit /etc/default/dhcp3-server
* Selanjutnya temukan baris di bawah ini :
INTERFACES=””
lalu ganti baris di atas menjadi seperi baris di bawah ini :
INTERFACES=”eth0″
* Simpanlah file tersebut
* Selanjutnya kita akan melakukan perubahan pada file konfigurasinya, tetapi sebelumnya sperti di atas backup dahulu file tersebut
sudo cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf_backup
gksudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf
* Temukan baris – baris di bawah ini
# option definitions common to all supported networks…
option domain-name “example.org”;
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
lalu ganti baris-baris di atas menjadi seperi baris di bawah ini :
# option definitions common to all supported networks…
#option domain-name “example.org”;
#option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;
#default-lease-time 600;
#max-lease-time 7200;
* Temukan lagi baris di bawah ini :
# A slightly different configuration for an internal subnet.
#subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name “internal.example.org”;
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
dan ganti baris di atas menjadi seperi baris di bawah ini :
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name “tm.net.my”;
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
* Simpan file yang telah diedit tersebut!
* Sekarang restart dhcp server dengan mengetikan perintah di bawah ini:
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
Setelah kita berhasil melakukan semua hal di atas maka kita telah selesai membuat sebuah DHCP Server pada Ubuntu Feisty. Karena tulisan ini masih menggunakan versi Feisty maka anda silahkan menyesuaikan jika menggukan versi ubuntu terbaru. :D

Memainkan File .rmvb Menggunakan MPlayer

Posted by maspur on February 26, 2008
tulisan ini saya ambil dari:
http://www.simplehelp.net/2007/07/27/how-to-play-rmvb-files-in-ubuntu/
silahkan diartikan sendiri yah :p
This tutorial will take you step by step through installing all of the software necessary to play rmvb (RealMedia Variable Bitrate) files in Ubuntu Linux.
Though the steps and screenshots are specific to Ubuntu, they will likely be similar for other versions of Linux. With that said, be sure to read the MPlayer README file if you’re not using Ubuntu. Similar to some of the other tutorials on Simplehelp, this is almost certainly not the only way to play .rmvb files in Ubuntu, but it’s the easiest way I could find. If you know of a easier method, by all means please feel free to leave a comment.
  1. The first step in playing .rmvb files in Ubuntu is to use the Synaptic Package Manager to install MPlayer. When you mark MPlayer for installation, you’ll be prompted to install additional software packages (if they’re not already installed).
  2. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge

  3. After MPlayer has been installed, exit out of the Synaptic Package Manager and visit the MPlayer binary codec download page. Download the codec package for your platform (for example, if you’re using a 32bit Intel or AMD processor, download the Linux x86 package).Save the file to your desktop (or home folder). Once the download has completed, double-click that file. Select the folder to uncompress, and click the Extract button. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge
  4. Choose a location to extract the files (your desktop is ideal) and again click Extract.
  5. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge

  6. Make sure the files extracted correctly. They’ll be in a folder titled essential-date.
  7. play rmvb files in ubuntu linux
  8. Open up a Terminal by selecting Applications -> Accessories -> Terminal.
  9. play rmvb files in ubuntu linux
  10. Enter the following commands (and your password when prompted):
    cd Desktop
    cd essential-date
    sudo mkdir /usr/lib/win32
    sudo cp * /usr/lib/win32
  11. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge

  12. Launch MPLayer by selecting Applications -> Sound & Video -> MPlayer Movie Player. Right-click in the Mplayer – Video window and select Preferences from the menu.
  13. play rmvb files in ubuntu linux
  14. Select the Video tab and change the Available drivers: to x11 X11 (XImage/Shm).
  15. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge

  16. Select the Codecs & demuxer tab and change the Video codec family: to RealVideo decoder and the Audio codec family: to FFmpeg/libavcodec audio decoders. When you’re done, click OK and close down MPlayer.
  17. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge

  18. Locate one of your .rmvb files, right-click it and select Properties.
  19. play rmvb files in ubuntu linux
  20. Select the Open With tab and change whatever the default is to MPlayer Movie Player. Click Close.
  21. play rmvb files in ubuntu linux
    click to enlarge

  22. Double-click any of your .rmvb files and they should open up in MPlayer and start playing.
  23. play rmvb files in ubuntu linux
var authorId = “C44AE2E4-CB3F-4B3F-AFC5-FF02FEF46803″; var pageOrientation = “1”; var topMargin = “0.5”; var bottomMargin = “0.5”; var leftMargin = “0.5”; var rightMargin = “0.5”;

Install Codec Multimedia di Ubuntu

Posted by maspur on February 26, 2008
Jalankan command line berikut untuk install codec buat player yang terinstall di ubuntu kita. Sebelum menjalankan command line di bawah ini, jangan lupa untuk mengaktifkan tambahan repositori pada ubuntu anda dengan mengakses Sytem–>Administration–>Software Sources. Lalu centang semua seperti gambar di bawah ini.
Setelah ituu baru jalankan command line dibawah ini.
sudo apt-get install gstreamer0.10-plugins-bad gstreamer0.10-ffmpeg gstreamer0.10-fluendo-mp3 gstreamer0.10-plugins-ugly
sudo apt-get install gstreamer0.10-pitfdll gstreamer0.10-ffmpeg gstreamer0.10-plugins-bad gstreamer0.10-plugins-bad-multiverse gstreamer0.10-plugins-ugly gstreamer0.10-plugins-ugly-multiverse
Semoga berhasil…

Menambah Font Windows pada Ubuntu

Posted by maspur on February 26, 2008
Install font Windows (.ttf) ke mesin Ubuntu, ada beberapa cara :
1. Via apt-get
$sudo apt-get install msttcorefonts
cara ini hanya bisa dilakukan jika anda terhubung ke internet.
2. Copy fonts di Ms. Windows ke Ubuntu dengan cara:
a. Copy font-font ada di folde C:WindowsFonts ( ber extensi .ttf)
b. Copy-kan ke dalam folder Ubuntu dan set permission foldernya ke mode 644
$ sudo cp ~/fontwin/* /usr/share/fonts/truetype/msttcorefonts/.
$ sudo chmod -R 644 /usr/share/fonts/truetype/msttcorefonts/
c. Update font
$ sudo fc-cache -f -v
d. Test font.
buka OpenOffice dan sekarang semua fonts windows sudah ada di OpenOffice.
Ref: http://easylinux.info/wiki/Ubuntu#How_to_install_Extra_Fonts
Posted in Dekstop | 5 Comments »

Selayang Pandang Ubuntu

Posted by maspur on February 26, 2008
INTRO
Distro (baca:macam) linux sekarang ini sudah banyak sekali baik itu yang bersifat komersial maupun yang gratis. Linux, Microsoft, dan Macintosh adalah produsen Sistem Operasi. Namun hanya Linux yang bersifat non-komersial/gratis dan tidak menyertakan lisensi dari system operasinya. Seperti yang kita ketahui Microsoft XP Professional lisensinya menyentuh harga jutaan bayangkan bila seorang newbie (pemula) yang ingin membeli komputer lengkap harus dipusingkan dengan lisensi system operasi yang disunakanya, bila harga Pentium D berkisar di 4 jutaan maka total harga satu PC lengkap dengan system operasinya mencapai 5 jutaan dan itupun belum termasuk program tambahan lainya .
Semenjak pemerintah memberlakukan UU no.9 Tahun 2002 tentang hak cipta maka banyak pemakai komputer yang mencari system operasi yang bersifat non-fee/gratis. Tentu para pemakai komputer mempunyai alasan finansial untuk menjawab migrasinya ke linux. Linux sendiri ada yang bersifat komersial dan gratis, Linux yang komersial antara lain adalah Mandrake Premium, Suse Linux, RedHat, Xandros Premium dan sedangkan yang bersifat free lebih bnyak lagi diantaranya adalah Debian, Knoppix, Simpli Mepis, Fedora Core, dan Ubuntu.
ASAL MUASAL UBUNTU
Ideologi Ubuntu berasal dari Afrika Utara yaitu tentang kesetiaan dan persahabatan (relationship) dengan sesama. Kata untu berasal dari bahasa Zulu dan Xhosa (“oo-Boon-too”) yang berasal dari konsep kuno Afrika, yang melandasi prinsip dari Republik Afrika Utara dan selaras dengan Ide Renaisance di Orang Afrika. Ubuntu sendiri memiliki filosofi sebagai berikut:
  1. Setiap pengguna komputer seharusnya mendapat kebebasan untuk menjalankan, mengkopy, mendistribusikan, mempelajari, berbagi, melakukan perubahan, dan meningkatkan software mereka untuk banyak tujuan, tanpa harus membayar lisensi.
  2. Setiap pengguna komputer seharusnya dapat menggunakan sofware mereka dalam bahasa pilihan mereka.
  3. Setiap pengguna komputer seharusnya diberikan kesempatan yang sama untuk emnggunakan software, meskipun mereka bekerja dalam kondisi ketidak mampuan (cacat).
Berangkat dari pemikiran seperti itu lah maka Canonical Ltd mendukung penuh proyek Ubuntu ini, Mark Shuttleworth sebagai pemilik Canonical Ltd menyiapkan dana sebesar US$10 Juta untuk pengembangan proyek Ubuntu. Tepatnya pda tanggal 20 Oktober 2004 untuk pertama kalinya Ubuntu merilis versi 4.10 dengan code name the Warty Warthog, menyusul versi 5.10 (Breezy Badger) dan yang terakhir adalah versi 6.06 LTS (Dapper Drake).
Ubuntu
Ubuntu adalah turunan dari distro Linux jenis Debian unstable (sid), Ubuntu merupakan project untuk komunitas, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem operasi beserta dengan paket aplikasinya yang bersifat free dan open source, karena Ubuntu mempunyai prinsip untuk selamanya bersifat gratis (free of charge) dan tidak ada tambahan untuk versi enterprise edition. Dalam website nya disebutkan bahwa Ubuntu Tim Ubuntu memberikan hasil kerjanya untuk semoa orang dalam pengertian free/gratis yang sama. Ubuntu juga juga tersedia dalam banyak bahasa termasuk bahasa Indonesia asli bukan bahasa Melayu, karena Tim Ubuntu memiliki tim penerjemah dan memberikan yang terbaik.

A person with ubuntu is open and available to others, affirming of others, does not feel threatened that others are able and good, for he or she has a proper self-assurance that comes from knowing that he or she belongs in a greater whole and is diminished when others are humiliated or diminished, when others are tortured or oppressed.”
Dukungan yang serius ditunjukkan dengan Ubuntu selalu mengeluarkan update Softwarenya minimal setiap 18 Bulan dan pada setiap rilis Ubuntu versi terbarunya. Yang Lebih menarik adalah Perusahaan Canonical ltd sebagai pemilik Ubuntu siap mengirimkan paket CD Ubuntu secara gratis kepada setiap pemesan yang menginginkan CD Ubuntu, pemesanan CD Ubuntu secara gratis ini dapat melalui Website Ubuntu di http://www.ubuntu.com. Menurut sumber-sumber di milis Linux Indonesia dan Milis ubuntu-id@google.com bahwa jangka waktu pemesanan dan pengiriman berkisar antara 3-2 bulan setelah kita memesan dari internet, dalam pemesanan itu kita dapat memilih jenis Ubuntu, berapa banyak CD yang dipesan, dll.
JENIS UBUNTU
Tampilan Desktop Ubuntu secara default menggunakan desktop Gnome, namun bukan berarti Ubuntu hanya Gnome saja tapi Ubuntu support terhadap KDE dan diberi nama Kubuntu, sedangkan yang menggunakan desktop XFCE diberi nama Xubuntu, Ubuntu juga tersedia untuk kalangan akademia yang diberi nama Edubuntu yang sangat powerful untuk sekolah karena dapat membantu manajemen sekolah dan menajemen labolatorium dengan baik serta dukungan terhadap hardware tua yang diberi nama online learning. Untuk versi Server tersedia juga Ubuntu Server, namun perbedaan yang mencolok di Ubuntu server ini adalah tidak menggunakan desktop sama sekali, jadi user harus menggunakan Text Mode untuk mengoperasikannya. Tentunya Ubuntu Server ini sangat meringankan beban kinerja Server sehingga server tidak repot-repot untuk mengolah tampilan desktop.
KELEBIHAN UBUNTU
Ubuntu memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
  1. Gratis dan gratis (Free of Charge)
Tidak perlu diragukan lagi bahwa Ubuntu gratis siap di download atau dapat memperolehnya via pemesanan CD, dan pemesanan CD pun gratis dari Belanda.
  1. Support terhadap bermacam aplikasi
Aplikasi yang di support oleh Ubuntu banyak sekali jumlahnya, menurut sumber terakhir bahwa program yang dapat di support Ubuntu mencapai 16.000 buah aplikasi. Dalam CD Ubuntu, secara otomatis dalam komputer akan di isi program antara lain Open Office, Mozilla Firefox, Konqueror, Synaptic Package Manager, GIMP, dan lain-lainya. Bila pengguna Ubuntu masih kurang puas dengan program bawaan CD Ubuntu maka pengguna dapat menginstall program-program yang terdapat di DVD Ubuntu. Walaupun Ubuntu adalah sistem operasi gratis namun Ubuntu dapat juga support bila di install aplikasi non-free (komersial).
  1. Dukungan penuh terhadap segala jenis komputer
Disinilah salah satu kehebatan sistem operasi yang bebasiskan Debian, Debian merupakan ruh dari Ubuntu sedangkan Debian sendiri telah diakui dunia sebagai sistem operasi yang dapat mensupport berbagai macam spesifikasi komputer Ubuntu support terhadap prosesor i386 (386/486/Pentium(II/III/IV) and Athlon/Duron/Sempron processors), AMD64 (Athlon64, Opteron, dan generasi baru 64-bit Intel processors (Intel EM64T)), and PowerPC (iBook/Powerbook, G4 and G5) architectures.
ENDING
Ubuntu, dengan segala kelebihan dan kekuranganya telah memberikan wajah baru di dunia IT. Fleksibel, kemudahan dan dukungan yang serius membuat Ubuntu menjadikan nya sistem operasi yang paling banyak di gunakan setelah SUSE . Hal ini sangat membanggakan karena usia Ubuntu yang belum genap empat tahun sudah menyalip Suse, Mandriva, RedHat, Knoppix, bahkan Debian sendiri. Bila anda suka terhadap tantangan dan masih newbie di dunia linux tidak salah bila mencoba Ubuntu, atau bila tak ingin meninggalkan Windows, Ubuntu dapat berjalan berdampingan dengan Windows. Namun saya menganjurkan untuk mencoba dulu Ubuntu di program simulator seperti VMWare Workstation. Selamat Mencoba.
Sumber:
http://www.ubuntu.com
http://www.kubuntu.org
http://www.xubuntu.org
http://www.edubuntu.com
http://id.wikipedia.org
http://www.linux.org
http://www.debian.org

semoga bermanfaat gan...!!!!

Makalah tentang Linux Ubuntu ..

Bagi sobat yang ingin menambah ilmu, kali ini saya akan posting contoh Makalah.



A.     PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Bagi sebagian orang awam, mungkin sistem operasi open source dianggap sulit pengoperasiannya dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Windows, bahkan ada yang belum mengetahuinya. Padahal, dalam pengoperasiannya, Linux sudah dipakai pada sistem-sistem operasi di perusahaan-perusahaan besar, kantor, bahkan sudah dipakai di konsol game seperti PS2, PS3, Nintendo, dan Xbox360. Sesuai bahasan ini, Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux berbasiskan Debian yang paling popular akhir-akhir ini di kalangan penggemar open source di seluruh dunia. Kesuksesan Ubuntu ini adalah terletak pada tingkat kestabilan yang baik serta user friendly.
Diharapkan, dengan adanya informasi ini pembaca dapat mengetahui apa itu Ubuntu serta dapat mempelajarinya agar dapat mengikuti perkembangan sistem operasi open source Linux khususnya Ubuntu.
2.      RUMUSAN MASALAH
Pada point ini, akan dijelaskan berbagai rumusan masalah mengenai Ubuntu. Rumusan masalah akan menyangkut berbagai pertanyaan seputar Ubuntu.
1)      Sejarah Ubuntu
2)      Filosofi Ubuntu
3)      Pengembangan Ubuntu
4)   Versi dan Rilis Ubuntu
5)     Kelebihan dan Kekurangan Ubuntu
6)      Varian Jenis Ubuntu
3.      TUJUAN
Tujuan Pembahasan dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Tujuan Umum      :      Untuk memperkenalkan dan menjelaskan Ubuntu kepada para pembaca dan dapat mengerti serta paham fungsi-fungsinya.
2) Tujuan Khusus     :      1. Sejarah Ubuntu
2. Filosofi Ubuntu
3. Pengembangan
4. Versi dan Rilis Ubuntu
5. Kelebihan dan kekurangan ubuntu
6. Varian Jenis Ubuntu

B.      PEMBAHASAN
Operating System Linux Ubuntu
1.      SEJARAH
Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux
Logo Linux (Tux) dimulai saat Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh seekor Pinguin dan demam selama berhari-hari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Proyek GNU
Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki. Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.
Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar". Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.
Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam sampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer. Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.
Pengucapan
Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata Linux:
'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt. Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus' minix menjadi linux.
Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia. Tetapi, sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001 Revolution OS mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.
Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].
Desain
Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).
Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

 

Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.
Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki milis dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.
Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

 

Pemrograman di Linux

Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.

 

Penggunaan

Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.
Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer. Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.

Komputer meja

Walaupun masih terdapat kekurangan dalam hal porting Linux untuk beberapa perangkat lunak Mac OS X dan Microsoft Windows untuk domain seperti desktop publishing dan audio profesional, aplikasi yang secara kasar sama dengan aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.
Kebanyakan distribusi Linux menyediakan sebuah program untuk melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.
Banyak perangkat lunak bebas yang populer di Windows seperti Pidgin, Mozilla Firefox, OpenOffice.org dan GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga semakin bertambah seperti Adobe Flash Player, Acrobat Reader, Matlab, Nero Burning ROM, Opera, RealPlayer, dan Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows seperti AutoDesk Maya, Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka Wine yang dapat menjalankan versi lama dari Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan.
Hak cipta dan merek dagang
Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan. ”Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window System menggunakan MIT License.
Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital rights management).
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma model biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model), penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.
Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0. Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.
Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim trademark Linux adalah hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.

Distribusi Linux

Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi Linux :

Aplikasi sistem operasi Linux

Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.
Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.
Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.

Pasar serta kemudahan pemakaian

Saat ini, linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly), dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar Komputer pribadi.
Bagi mereka yang terbiasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan karena perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, pengguna perlu mengganti program yang sering mereka gunakan dengan program lain sebagai pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan Windows). Selain itu, kebanyakan komputer baru telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows siap pakai (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan penggunaan yang luas di kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangi karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta administrasi dan konfigurasi komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga tentang ke'mudahan'an program, serta servis web) telah membuat kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan menggunakan komputer meja adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.
Linux juga sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan konsumer, dan vendor program.

Instalasi

Proses instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan komputer pribadi besar, komputer terpasang (built up) dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia. Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (boot) secara langsung dari cakram optik (CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk); hal ini dikenal dengan istilah Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang siap untuk proses boot. Bahkan ISO image untuk beberapa distro dapat langsung di jalankan tanpa perlu membakar kedalam CD/DVD.
Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu dimana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, seperti pemutar MP3, Office Suite, dan pengolah gambar.

 

Konfigurasi

Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati demikian, baris perintah (command line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.

 

Dukungan

Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui peer(dalam konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, IRC, newsgroup dan mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini tergabung dalam KPLI daerah seperti KPLI Jakarta, KPLI Bandung, KPLI NTB, KPLI Palu dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.
Dukungan resmi Linux di Indonesia dapat diperoleh di Linux User Group (LUG) Indonesia atau http://linux.or.id atau http://www.infolinux.or.id. Dukungan komersil bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model bisnis dengan menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga sudah tersedia.

Skala usaha pembangunan Linux

Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size ) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python. Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total kode yang dipakai dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari distribusi Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.

 

"GNU/Linux"

Lihat Kontroversi Penamaan GNU/Linux GNU adalah singkatan dari GNU's Not Unix.
Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".

Ubuntu (/ʊˈbʊnt/) merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu dirancang untuk kepentingan penggunaan pribadi, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas.
Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas, dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
2.      FILOSOFI
Ubuntu mempunyai filosofi sebagai berikut :
  • bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya
  • bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik
  • bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mendapatkan, mengubah, dan mendistribusikan perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan tanpa halangan apapun.
Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
3.      PENGEMBANGAN
Ubuntu adalah salah satu proyek andalan Debian. Sasaran awal Ubuntu adalah menciptakan sistem operasi desktop Linux yang mudah dipakai. Ubuntu dijadwalkan dirilis setiap 6 bulan sehingga sistem Ubuntu dapat terus diperbarui.
Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Semenjak itu, Canonical telah merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug). Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan mendapatkan Long Term Support(LTS) selama 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang akan dirilis April 2012 akan mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.
Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana. Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian. Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.
Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonocal Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian yayasan ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.
Pada 31 Oktober 2011, Mark Shuttleworth mengumumkan bahwa Ubuntu 14.04 akan mendukung smartphone, tablet, dan smart TV. Dan desain-desainnya pun sudah mulai dirancang.
Fitur
Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software. Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan.
Desktop Ubuntu memakai desktop environment graphis. Sebelum Ubuntu 11.04 interaksi grafis pengguna adalah GNOME Panel, namun setelah versi 11.04, berubah menjadi Unity. Unity adalah interface yang dikembangkan oleh Canonical yang awalnya dirancang untuk edisi Netbook.
Ubuntu terinstall dengan banyak software multiguna diantaranya
dan beberapa software juga termasuk ke dalam CD installasi sebelum Ubuntu 11.04 sepert Transmision, GIMP. Namun software tersebut dihilangkan dari CD installasi karena ukurannya yang besar. Ubuntu juga dapat menjalankan program Windows lewat Wine atau Virtual Machine (seperti VMware workstation atau Virtual Box).
Ubuntu, tidak seperti Debian, mengompile paket mereka menggunakan fitur gcc seperti PIE dan proteksi Buffer Overflow untuk memproteksi software mereka. Fitur Ekstra tersebut menambah keamanan secara signifikan dengan pemakaian performance hanya 1% pada 32 bit dan 0,01% pada 64 bit.
Persyaratan Sistem
Versi Desktop Ubuntu sekarang mendukung x86 32 bit dan 64 bit. Dukungan tidak resmi juga tersedia untuk PowerPC, IA-64 (Itanium), Playstation 3 (Namun Sony telah mencabut dukungan untuk OtherOS lain pada 1 April 2011), dan beberapa handphone. GPU yang didukung diperlukan untuk menjalankan efek visual seperti Unity Shell. Dalam kasus GPU yang tidak memadai, Unity dapat direduksi menjadi Unity 2D yang membutuhkan hardware yang lebih rendah.
Kebutuhan Minimal
300 MHz
700 MHz
128 MiB
384 MiB
Hard Drive (ruang kosong)
GB
5 GB
640×480
640×480

Pemasangan

Ubuntu Desktop 11.04 Live CD
Ubuntu pada umumnya dapat diinstal dari CD atau dapat diinstal melalui USB. Sistem operasi Ubuntu dapat dijalankan dari Live CD (seringkali dengan kehilangan performa yang signifikan), sehingga pengguna dapat mengecek kecocokan hardware dan dukungan driver sistem operasi. CD juga mempunyai Ubiquity Installer, sehingga penggguna dapat menginstall Ubuntu pada komputer secara permanen. Semua CD Ubuntu dapat diunduh di website Ubuntu. Penginstallan dari CD membutuhkan RAM minimal 256 MB.
Pengguna dapat mengunduh disk image (.iso) dari CD, yang kemudian dapat ditulis (burn) ke media fisik (CD atau DVD), atau dijalankan langsung dari hard drive (memakai UNetbootin atau GRUB). Ubuntu juga dapat dijalankan di ARM, PowerPC, SPARC, dan IA-64, namun platform-platform tersebut tidak didukung secara resmi.
Canonical menawarkan CD installasi Ubuntu dan Kubuntu dengan distribusi terbaru gratis (namun dihentikan pada April 2011), termasuk membayar biaya pos untuk tujuan banyak negara di seluruh dunia (lewat servis pengantaran ShipIt).
Perangkat migrasi Microsoft Windows, yang bernama Migration Assistant (diperkenalkan pada April 2007), dapat digunakan untul mengambil bookmark, wallpaper, dan dari MS Windows ke installasi Ubuntu yang baru.
Ubuntu dan Kubuntu dapat diboot dan dijalankan dari USB Flash drive (selama BIOS mendukung booting dari USB), dengan pilihan untuk menyimpan setting ke flashdrive. Hal ini membuat pengguna dapat menginstall Ubuntu dari flash disk, serta dapat menjalankan Ubuntu tanpa membuat perubahan pada hard drive pengguna. Untuk Ubuntu versi yang baru, program USB creator sudah tersedia untuk menginstall Ubuntu ke USB drive dengan atau tanpa LiveCD.
Wubi, yang merupakan pilihan alternatif dari Live CD, merupakan installer yang berjalan dari windows (sebagai image yang besar yang diatur seperti program windows lain dan dikontrol oleh Control Panel Windows). Metode ini tidak membutuhkan partisi dari hard drive Windows pengguna. Wubi juga dapat memigrasikan setting pengguna dari Windows.

4.      RILIS UBUNTU

Versi
Kode nama
Tanggal Perilisan
Didukung sampai
Desktop
Server
4.10
Warty Warthog
20-10-2004
2006-04-30
5.04
Hoary Hedgehog
08-04-2005
2006-10-31
5.10
Breezy Badger
13-10-2005
2007-04-13
6.06 LTS
Dapper Drake
01-06-2006
2009-07-14
2011-06-01
6.10
Edgy Eft
26-10-2006
2008-04-25
7.04
Feisty Fawn
19-04-2007
2008-10-19
7.10
Gutsy Gibbon
08-10-2007
2009-04-18
8.04 LTS
Hardy Heron
24-04-2008
2011-05-12
2013-04
8.10
Intrepid Ibex
30-10-2008
2010-04-30
9.04
Jaunty Jackalope
23-04-2009
2010-10-23
9.10
Karmic Koala
29-10-2009
2011-04-30
10.04 LTS
Lucid Lynx
29-04-2010
2013-04
2015-04
10.10
Maverick Meerkat
10-10-2010
2012-04
11.04
Natty Narwhal
28-04-2011
2012-10
11.10
Oneiric Ocelot
13-10-2011
2013-04
12.04 LTS
Precise Pangolin
26-04-2012
2017-04
12.10
Quantal Quetzal
18-10-2012
2014-04
13.04
Raring Ringtail
25-04-2013
2014-10
13.10
Saucy Salamander
17-10-2013
2015-04
14.04 LTS
Trusty Tahr
17-04-2014
2019-10
Warna
Arti
Merah
Sudah tidak didukung
Hijau
Masih didukung
Biru
Rilis masa depan
Setiap rilis mempunyai nama kode dan nomor versi. Nomor versi berdasarkan tahun dan bulan dari rilis. Angka pertama adalah tahun, angka kedua adalah bulan perilisan. Sebagai contoh, rilis Ubuntu yang pertama, 4.10, dirilis tanggal 20 Oktober 2004. Rilis ubuntu keluar setiap 6 bulan sekali tiap bulan April dan Oktober. Rilis ubuntu biasanya terdiri dari berbagai edisi, yaitu edisi Desktop, Server, dan Netbook. Perbedaan mendasar pada ketiganya adalah pada versi desktop terdapat tampilan desktop manager sedangkan pada edisi server tidak ada, hanya command prompt saja.
Release code Ubuntu terdiri dari dua kata yang berupa adjective (kata sifat) yang diikuti dengan nama hewan yang disusun secara alphabetis setiap rilisnya, kecuali versi 6.06 ke bawah (4.10; 5.04; 5.10). Misalnya Hardy Heron, terdiri dari kata sifat hardy (Bold; brave; stout; daring; resolute; intrepid.) dan heron (sejenis burung).
Rilis dijadwalkan satu bulan setelah perilisan GNOME (yaitu satu bulan setelah perilisan X.org). Sehingga setiap prilisan dari Ubuntu memiliki versi GNOME dan X yang diperbarui.
Peningkatan antara rilis harus dilakukan dari satu versi ke versi berikutnya (contoh: dari Ubuntu 11.04 ke Ubuntu 11.10). Namun, versi LTS dapat langsung ditingkatan ke versi LTS selanjutanya (contoh: dari Ubuntu 08.04 LTS ke 10.04 LTS).
Ubuntu 11.04 yang dirilis pada 28 April 2011 "Natty Narwhal" memiliki antarmuka yang sangat berbeda dari rilis-rilis Ubuntu sebelumnya. Ubuntu 11.04 memakai antarmuka Unity sebagai antarmuka grafis standar (GUI). Namun, masih dimungkinkan untuk kembali ke tampilan GNOME panel yang lama. Unity telah menerima banyak sekali kritik terutama dikarenakan pengembangan-nya yang mendadak sehingga masih belum sempurna. Namun, beberapa pengguna lain lebih memilih pendekatan Unity dari pada desktop GNOME yang lama. Unity pada Ubuntu 11.10 telah disempurnakan kali ini dibangun dari platform GNOME 3.2 (Ubuntu 11.04 dibangun di platform GNOME 2) sehingga menghasilkan lebih sedikit masalah dan efek visual yang lebih baik.
Sejak perilisan Ubuntu 12.10, Ubuntu edisi Desktop tidak lagi dapat di instal melalui CD (700 MB), dibutuhkan DVD atau flash drive yang setidaknya mempunyai 1 GB ruang kosong. Bagi pengguna Internet di Indonesia dapat mengunduh berkas Ubuntu lebih cepat dari server-server yang ada di Indonesia dibandingkan mengunduh dari situs luar.
Lingkungan Desktop
Ubuntu dilengkapi dengan banyak pilihan lingkungan desktop, di antaranya yang paling terkenal adalah GNOME, KDE, Xfce, dan LXDE.
·         GNOME: Semenjak pertama dirilis hingga saat ini GNOME merupakan desktop environment standar Ubuntu (Unity berdiri di atas platform GNOME). GNOME merupakan salah satu desktop environment yang paling populer di Linux dan dipergunakan secara luas. Pada April 2011, GNOME memperkenalkan GNOME Shell, sebuah framework yang terfokus. Banyak dari pengguna Ubuntu yang sudah beralih ke GNOME Shell karena tampilannya yang menarik.
·         Unity: Semenjak Ubuntu 11.04, Ubuntu telah menggunakan Unity sebagai Desktop Environment standarnya. Tidak seperti GNOME, KDE, Xfce, dan LXDE; Unity bukan merupakan kumpulan software melainkan hanya desktop environment yang menggunakan gtk+ yang sudah ada, dan berjalan di atas platform GNOME. Pada awal peluncurannya di Ubuntu 11.04, Unity menuai kritik yang sangat banyak karena masih memiliki banyak masalah, sehingga pada awalnya banyak pengguna masih memilih untuk memilih GNOME. Namun semenjak Unity disempurnakan pada Ubuntu 11.10, Unity kini lebih bebas dari masalah, dan efek visualnya semakin bagus.
·         KDE: (K Desktop Environment) merupakan desktop environment standar pada Kubuntu. KDE terkenal dengan desktop plasma-nya, namun desktop plasma tersebut membutuhkan daya hardware yang lebih besar pula sehingga tidak semua komputer dapat menjalankannya.
·         Xfce: Xfce adalah proyek desktop environment yang tujuannya adalah menciptakan desktop yang membutuhkan sedikit sumber daya hardware. Namun kebutuhan sumber daya hardware Xfce masih lebih tinggi dari pada LXDE. Xfce merupakan desktop environment standar Xubuntu.
·         LXDE: LXDE adalah proyek desktop environment yang bertujuan untuk membuat desktop yang cepat dan hemat energi. LXDE merupakan desktop environment standar Lubuntu.

Ubuntu 10.04 dengan GNOME 2
GNOME Shell

Unity pada Ubuntu 11.10
 Desktop Plasma KDE
Xubuntu 11.10
LXDE desktop

5.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LINUX UBUNTU
Kelebihan Linux Ubuntu
1.        Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.
2.        Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan.
3.        Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker karena masih berbasis teks (DOS). Namun, kini Linux mudah digunakan hampir semudah menggunakan Windows, bahkan masalah style pun, Linux lebih baik dari Windows 7.
4.        Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.
5.        Keamanan. Hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Linux sejak awal didesain multi-user, sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Beberapa orang berpendapat bahwa Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu tidaklah tepat.
6.        Linux selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.
7.        Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.
8.        Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
9.        Dukungan komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia.
10.    Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus.
11.    Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
Kekurang Linux Ubuntu
a.         Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’, takut untuk beralih dari Windows.
b.        Aplikasi-aplikasi di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.
c.         Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
d.        Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.
e.         Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.
f.         Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
6.      VARIAN UBUNTU
Varian Ubuntu sangat banyak, namun hanya 3 yang didukung dan dibiayai secara resmi oleh Canonical Ltd. yaitu, Kubuntu, Xubuntu, dan Lubuntu.
Berikut adalah varian Ubuntu yang terkenal:
·         Kubuntu Ubuntu yang memakai KDE Plasma Workspace, Kubuntu membutuhkan sumber daya hardware yang lebih banyak dibanding Ubuntu.
·         Xubuntu Distribusi Ubuntu yang memakai Xfce desktop environment, membutuhkan lebih sedikit sumber daya hardware.
·         Lubuntu Distribusi Ubuntu yang memakai LXDE desktop environment, merupakan distribusi Ubuntu yang membutuhkan paing sedikit sumber daya hardware.
·         Edubuntu Salah satu proyek gabungan Ubuntu dan GNOME yang bertujuan untuk menciptakan sistem operasi untuk sekolah dan pengguna rumah.
·         Mythbuntu Distribusi Ubuntu yang didesain untuk membuat theater ruma dengan MythTV. Mythbuntu menggunakan Xfce desktop environment.
·         BlackBuntu Sesuai namanya, Distribusi Berbasis Ubuntu yang digunakan khusus untuk Penetrasi Jaringan, Keamanan, Digital Forensic, dengan menggunakan tool-tool yang mirip BackTrack.
EDISI SERVER
Installasi Ubuntu Server Edition
Ubuntu juga menawarkan sistem operasinya dalam edisi server. Versi saat ini adalah Ubuntu 12.04 Long Term Support (LTS) release, yang akan didukung hingga 2017. Pembaruan akan meliputi fitur baru hardware komputer, pembaruan keamanan, dan pembaruan ubuntu stack (software cloud computing).(cloud computing infrastructure).
Ubuntu menggunakan modul keamanan AppArmor untun Linux Kernel yang pada standarnya dinyalakan oleh kunci paket software, dan firewall sudah dikembangkan dari servis yang digunakan sistem operasi. Direktori home dan private directories juga dienkripsi. Ubuntu 10.04 Server Edition memiliki MySQL 5.1, Tomcat 6, Open JDK 6, Samba 3.4, Nagios 3, PHP 5.3, Pyton 2.6. Kebanyakan dari servis tersebut hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk dikonfigurasi.
Ubuntu 10.04 LTS Server Edition mendukung arsitektur Intel x86 dan AMD64. Edisi server menyediakan fitur seperti file/print services, web hosting, email hosting, dll. Ada beberapa perbedaan antara edisi server dan edisi desktop walaupun keduanya menggunakan repositori apt yang sama. Perbedaan utamanya adalah, pada edisi server X window environment tidak diinstall scara standar, walaupun antarmuka grafik dapat diinstall secara manual seperti Ubuntu desktop. CD Ubuntu Server Edition juga memiliki pilihan untuk menginstall Ubuntu Enterprise Cloud.
Server Ubuntu juga didistribusikan secara gratis dam bebas. Pengguna dapat memilih untuk membayar untuk dukungan teknis dan konsultasi. Sukungan biasanya berupa kontrak dengan 9x5 jam bisnis seharga $750 per server, dan kontrak 24x7 untuk setiap tahun berharga $1,200.
GALERI
Ubuntu edisi Netbook


Screenshot Ubuntu dengan Beryl Manager
Logo Ubuntu

Tampilan Desktop Ubuntu
Distribusi CD Ubuntu

C.  PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan demikian, dari beberapa subbab dapat diambil kesimpulan antara lain :
1.    Ubuntu berasal dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan yang berarti “rasa perikemanusiaan terhadap sesame” dan juga arti dari Ubuntu adalah “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Ubuntu merupakan salah satu distribusi linux, yang berbasiskan Debian yang diluncurkan tahun 2004. Proyek Linux itu sendiri dibiayai oleh perusahaan Canonical, Ltd, yaitu perusahaan yang dimiliki oleh kosmonot asal Afrika Selatan bernama Mark Shuttleworth, dimana perusahaan itu bermarkas di Eropa.
2.    Ubuntu sendiri sebagai sistem operasi open source mempunyai filosofi sebagai berikut  : perangkat lunak harus tersedia secara bebas, aplikasi tersebut harus dalam bahasa local dan dapat digunakan oleh orang yang cacat fisik, dan pengguna harus mempunyai kebebasan mengubah atau memodifikasi perangkat lunak sesuai apa yang diinginkannya.
3.    Kelebihan Ubuntu antara lain : Free, bebas virus, 3D interface. Sedangkan kekurangannya adalah : koneksi internet masih membutuhkan plugin yang banyak, fitur standar, serta tidak user friendly.
4.    Versi dan rilis Ubuntu berdasarkan nama kode dan nama versi. . Nomor versi berdasarkan tahun dan bulan dari rilis. Sebagai contoh, rilis Ubuntu yang pertama, 4.10, dirilis tanggal 20 Oktober 2004. Rilis ubuntu keluar setiap 6 bulan sekali tiap bulan April dan Oktober.
5.    Ubuntu memiliki beberapa varian, antara lain : Xubuntu, Edubuntu, Gobuntu, Muslim Edition, dan lain-lai

DAFTAR PUSTAKA
WWW.Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Tentang Linux
semoga bermanfaat....!!!